BAGAIMANA PERKEMBANGAN dan TEKNOLOGI di INDONESIA
Perkembangan teknologi dan informasi memang dijadikan salah satu tolak ukur kemajuan suatu negara. Semakin tinggi dan maju peradaban suatu negara maka teknologinyapun akan semakin maju pula. Tetapi, bagaimana dengan nasib Indonesia?
Kondisi di Indonesia tidak jauh dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. teknologi dan informasi di Indonesia bisa dibilang cukup maju, tetapi belum merata. Hanya kota-kota besar saja yang memiliki akses teknologi terbaru ini.
Indonesia memiliki satu problem yang fatal, yaitu besarnya bentang alam. Lebih banyak laut daripada daratan membuat pemeratan teknologi terbarukan menjadi sangat lambat. Contohnya saja, dinegara-negara maju dengan bentang alam yang tidak terlalu rumit sebut saja Korea Selatan, mereka sudah siap-siap untuk membuat jaringan 5G! Jaringan yang jauh diatas 4G!
Tapi bagaimana dengan Indonesia? Jangankan 5G, 3G saja masih belum merata. Bahkan dibanyak tempat jaringan 3G masih sebagai barang yang langka. Hanya kota-kota besar saja yang bisa menikmati jaringan 3G, itupun kurang maksimum. Karena tetap saja, walaupun namanya jaringan 3G, tetapi akses internet tetap dirasa lambat. Baru-baru ini, dikota-kota besar seperti Surabaya dan Jakarta sudah menikmati jaringan 4G, walaupun masih terbatas.
Untuk kualitas SDM sendiri Indonesia tidak kalah hebat, tidak sedikit orang-orang Indonesia yang jago dan terkenal di dunia dalam hal teknologinya. Seperti bapak prof.dr.khoirul anwar beliau adalah penemu jaringan 4G saat masih di Jepang, bahkan 4Gpun ditemukan orang Indonesia tetapi kenapa di Indonesia belum juga direalisasikan teknologinya?
Selain itu ada juga Jim Geovedi, lelaki yang hanya lulusan SMA ini menjadi salah satu top hacker didunia. Dia sudah sering diundang dalam event hacker dunia. Tidak hanya itu, dia bahkan bisa menghack koordinat satelit dan mengubah koordinat sesuai dengan yang diinginkannya.
Semoga kedepannya, pemerintah Indonesia menjadi lebih bijak. DAn mampu memanfaatkan orang-orang jenius seperti mereka. Sebenarnya dari segi SDM kita sudah sangat siap, tetapi support dari pemerintah masih sangat kurang. Mereka masih sibuk membicarakan politik yang tak berujung, dan sedikit menganak tirikan masalah teknologi dan informasi. Alhasil, perusahaan asing menjadi lebih leluasa untuk memonopoli pasar Indonesia.